Membaca
Terangnya Kejora Dalam Gelapnya Ketidakadilan
Judul novel : Geni Jora
Penulis : Abidah El Khalieqy
Penerbit : Qanita
Tahun terbit : Januari, 2009
Cetakan : pertama
Tebal buku : 20,5 cm
Jumlah halaman : 272 halaman
Harga buku : Rp. 20.000,-
No. ISBN : 978-979-3269-85-6
Penulis : Abidah El Khalieqy
Penerbit : Qanita
Tahun terbit : Januari, 2009
Cetakan : pertama
Tebal buku : 20,5 cm
Jumlah halaman : 272 halaman
Harga buku : Rp. 20.000,-
No. ISBN : 978-979-3269-85-6
Perempuan kerap kali dianggap sebagai
kelas kedua, sering kali dianggap remeh dan tidak penting. Siapa sebenarnya
yang menentukan kelas-kelas? Sementara Rabi’ah Adawiyah laksana roket melesat
mengatasi rangking dan kelas. Hadirlah novel “Geni Jora”, sebuah gugatan yang
menuntut perlakuan adil terhadap kaum perempuan.
Novel yang pernah memenangkan Sayembara
Novel Dewan Kesenian Jakarta 2003 ini menawarkan sikap plural dan terbuka. Ia
dapat mengukuhkan politik identitas dengan masuknya bahasa dan budaya marginal
dalam wacana sentral, termasuk pembelaan hak-hak ekslusif dikalangan minoritas.
“tak ada yang sia-sia dari pemberontakan.
Dan tak ada yang langgeng dari ketidakadilan. Ia selalu melahirkan pemberontak
dengan beragam jenis medelnya. Dan menurutku, menggerus ketidakadilan adalah
dengan cermin yang dipajang di muka sang antagonis. Di kurun maha kacau ini,
kata maaf tidak lagi memiliki kekuatan untuk menggerakkan revolusi.”
Itulah prinsip yang dipegang Jora, perempuan
santri tokoh utama novel “Geni Jora”. Dengan itu, ia melawan
perlakuan-perlakuan tidak adil terhadap perempuan,yang telah dibungkus oleh
budaya patriarki, dalam bahasa agama dan jubah tradisi. Dengan latar dunia
pesantren di Jawa, melanglang ke alam dan budaya timur tengah dan maghribi,
diekspresikan melalui bahasa yang lincah, cerdas, nakal, dan jenaka, penulis
membalut pemberontakkan gendernya dalam jalinan kisah cinta dan pencarian diri
yang kompleks dan memikat.
Geni Jora mengajak para pembaca untuk
menjelajah ke berbagai kota, masjid, dan situs di Timur Tengah melalui setting
yang dihadirkan. Geni Jora berusaha menampilkan bahasa yang rapi dan indah
melalui gaya bahasanya yang puitis.
Novel Geni Jora jauh lebih kompleks dan
berbobot dibanding novel-novel lain yang berupaya lebih konsisten dan setia
dengan ajaran islam. Geni Jora menyimpan potensi kekuatan untuk mendobrak
sekaligus mengungkap sisi gelapnya dengan tujuan meluruskan.
Alur yang meloncat-loncat menambah nilai
plus bagi novel ini, karena meskipun begitu tidak membingungkan pembaca. Geni
Jora hampir tidak memiliki kekurangan, kekurangan hanya terletak pada warna
cover yang monoton. Geni Jora, sebuah ikhtiar sastrawi untuk mengentaskan kaum
peremuan dari ruang domestik dan memberikan alternatif ke dalam ranah publik.